Catatan Pinggir Dari Tepi Jaman Terpinggirkan


kemiskinan, kelaparan
Dalam rumah ini, ada tujuh nyawa yang sedang kelaparan
sedang tetangga sebelah, depan dan belakang, juga ada belasan....bahkan puluhan mulut yang sedang menganga, entah kepanasan karena udara yang sudah sarat polusi, ataukah karena kelaparan.
diantaranya, ada yang sudah sampai pecah bibirnya.....dehidrasi dan kurang gizi.
jangankan untuk besok, hari ini saja belum ada kepastian semua penghuni rumah bisa makan atau tidak

Duh Gusti !!
betapa ironiknya kehidupan dinegara kami ini.
para elit politik dan petinggi negara, sedang menghamburkan uang demi mencari simpati dan dukungan, agar terpilih sebagai BAPAK Negara, meskipun dengan dalih PESTA DEMOKRASI
Mereka berPesta untuk DEMOKRASI, dan kami yang sedang kelaparan dan tiap detik dilanda kecemasan di tepi jaman yang terabaikan.......siapa yang peduli.....
ya ALLAH yang hanya kepadamu kami menyembah dan meminta pertolongan.....tolong bisikkan hikmah dari semua yang sedang terjadi ini, agar kami punya sedikit modal untuk menghadapi hidup ini selain Harta dan Keserakahan
Ya ALLAH yang di tanganMu setiap kunci kehidupan.........
mengapa belakangan ini ku merasa bukan bagian dari bangsa ini.....ataukah bangsa ini memang sudah tidak mengakui kami yang sedang terpuruk ditepi jaman dari generasi ke generasi??????????
Duh Gusti!!!.........................perutku sakit!!!!!!............maghnya kambuh 
Duh Gusti!!!.................anak tetangga sebelah sedang merintih..........meringis........
Bapak!!!!..........Bapak!!!!..........anakmu sesak nafas!!!!......carikan obat.........
Pak!!!!! Pak!!!!! .........tolong anak saya!!!!........matanya jadi putih semua!!!!!!!!!!! Setep!!!!!!!!!
PAAAAAAAAAAAAAAANIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar,
thanks...